Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad: Solusi Cepat Deteksi Penyakit Infeksi
Kemendikbud Ristek Dukung Inovasi Nucleopad: Solusi Cepat Deteksi Penyakit Infeksi – Inovasi dalam bidang kesehatan terus berkembang pesat, dan salah satu terobosan terbaru yang patut mendapat perhatian adalah Nucleopad.
Alat ini di kembangkan oleh Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerja sama dengan PT Pakar Biomedika Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang Nucleopad, manfaatnya, serta dukungan yang di berikan oleh Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka.
Baca juga : Beasiswa S1 NUS Singapura 2025: Peluang Emas untuk Pendidikan Berkualitas
Apa Itu Nucleopad?
Nucleopad adalah alat uji cepat berbasis in vitro imunokromatografi kertas yang di rancang untuk mendeteksi asam deoksiribonukleat (DNA) hasil amplifikasi polymerase chain reaction (PCR).
Alat ini mampu memberikan hasil deteksi dalam waktu hanya 15 menit, tanpa memerlukan peralatan laboratorium yang rumit.
Nucleopad di rancang untuk mendeteksi berbagai penyakit infeksi seperti tuberkulosis (TB), demam dengue, dan chikungunya.
Keunggulan Nucleopad
Nucleopad menawarkan berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi solusi efektif dalam deteksi penyakit infeksi:
- Cepat dan Efisien: Proses deteksi yang biasanya memakan waktu lama kini dapat di lakukan hanya dalam 15 menit1. Hal ini sangat penting dalam penanganan penyakit menular yang memerlukan diagnosis cepat.
- Tidak Memerlukan Peralatan Canggih: Nucleopad dapat di gunakan tanpa peralatan laboratorium yang rumit, sehingga lebih praktis dan mudah di operasikan.
- Ramah Lingkungan: Alat ini mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses visualisasi hasil PCR, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
- Sensitivitas dan Spesifisitas Tinggi: Nucleopad memiliki sensitivitas mencapai 75 persen dan spesifisitas 95 persen, lebih tinggi di bandingkan metode visualisasi konvensional seperti elektroforesis.
Dukungan Kemendikbud Ristek
Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Nucleopad.
Program ini di rancang untuk mempertemukan dunia pendidikan tinggi dengan dunia usaha, sehingga penelitian-penelitian yang dilakukan di perguruan tinggi dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.
Dukungan ini mencakup pendanaan sebesar Rp1,3 miliar, yang di gunakan untuk pengembangan dan produksi Nucleopad dalam skala besar.
Manfaat Nucleopad bagi Kesehatan Masyarakat
Penggunaan Nucleopad di harapkan dapat membawa berbagai manfaat bagi kesehatan masyarakat, antara lain:
- Mempercepat Diagnosis: Dengan waktu deteksi yang cepat, Nucleopad dapat membantu tenaga medis dalam memberikan diagnosis yang tepat dan cepat, sehingga penanganan penyakit dapat di lakukan lebih dini.
- Meningkatkan Aksesibilitas: Karena tidak memerlukan peralatan laboratorium yang canggih, Nucleopad dapat di gunakan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk di daerah terpencil.
- Mengurangi Ketergantungan pada Impor: Dengan produksi dalam negeri, Nucleopad dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada alat diagnostik impor, sehingga meningkatkan kemandirian di bidang kesehatan.
Kolaborasi Akademis dan Industri
Pengembangan Nucleopad merupakan hasil kolaborasi antara dunia akademis dan industri melalui program Teaching Factory.
Program ini memungkinkan mahasiswa dan peneliti untuk bekerja sama dengan industri dalam mengembangkan produk yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kolaborasi ini juga membantu dalam transfer teknologi dan pengetahuan, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Proses Pengembangan Nucleopad
Proses pengembangan Nucleopad melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari penelitian awal hingga produksi massal. Berikut adalah tahapan pengembangan Nucleopad:
- Penelitian Awal: Tahap ini melibatkan penelitian dasar untuk mengembangkan konsep dan desain Nucleopad. Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Unpad dengan dukungan dari PT Pakar Biomedika Indonesia.
- Uji Coba dan Validasi: Setelah konsep dan desain di kembangkan, di lakukan uji coba dan validasi untuk memastikan bahwa Nucleopad dapat berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat.
- Produksi Massal: Setelah uji coba dan validasi berhasil, Nucleopad di produksi secara massal dengan dukungan pendanaan dari Kemendikbud Ristek.
- Distribusi dan Implementasi: Tahap terakhir adalah distribusi dan implementasi Nucleopad di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.
Tantangan dan Solusi
Meskipun Nucleopad menawarkan berbagai keunggulan, pengembangan dan implementasinya tidak lepas dari tantangan. Beberapa tantangan yang di hadapi antara lain:
- Pendanaan: Pengembangan alat kesehatan memerlukan pendanaan yang besar. Dukungan dari Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka menjadi solusi penting untuk mengatasi tantangan ini.
- Transfer Teknologi: Transfer teknologi dari dunia akademis ke industri memerlukan kerjasama yang erat. Program Teaching Factory membantu dalam mengatasi tantangan ini dengan mempertemukan peneliti dan industri.
- Regulasi: Proses perizinan dan regulasi untuk alat kesehatan dapat memakan waktu. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, di perlukan untuk mempercepat proses ini.
Kesimpulan
Nucleopad adalah inovasi penting dalam bidang kesehatan yang menawarkan solusi cepat dan efisien untuk deteksi penyakit infeksi.
Dukungan dari Kemendikbud Ristek melalui program Matching Fund Kedaireka memainkan peran penting dalam pengembangan dan produksi Nucleopad.
Dengan berbagai keunggulan yang di tawarkan, Nucleopad di harapkan dapat membawa manfaat besar bagi kesehatan masyarakat Indonesia dan meningkatkan kemandirian di bidang kesehatan.